SCRIPT RADIO ILM
Konsep Kreatif
Brand : Kementrian Pendidikan dan Budaya Indonesia
Visi : “Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter
dengan Berlandaskan Gotong Royong”
Brand : Kementrian Pendidikan dan Budaya Indonesia
Visi : “Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter
dengan Berlandaskan Gotong Royong”
Misi :
- Mewujudkan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan yang Kuat
- Mewujudkan Akses yang Meluas, Merata, dan Berkeadilan
- Mewujudkan Pembelajaran yang Bermutu
- Mewujudkan Pelestarian Kebudayaan dan Pengembangan Bahasa
- Mewujudkan Penguatan Tata Kelola serta Peningkatan Efektivitas Birokrasi dan Pelibatan Publik
Tujuan Strategis :
- Penguatan Peran Siswa, Guru, Tenaga Kependidikan, Orang tua, dan Aparatur Institusi Pendidikan dalam Ekosistem Pendidikan
- Pemberdayaan Pelaku Budaya dalam Melestarikan Kebudayaan
- Peningkatan Akses PAUD, Dikdas, Dikmen, Dikmas, dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
- Peningkatan Mutu dan Relevansi Pembelajaran yang Berorientasi pada Pembentukan Karakter
- Peningkatan Jati Diri Bangsa melalui Pelestarian dan Diplomasi Kebudayaan serta Pemakaian Bahasa sebagai Pengantar Pendidikan
- Peningkatan Sistem Tata Kelola yang Transparan dan Akuntabel dengan Melibatkan Publik
Tujuan Iklan : Mengingatkan kembali ( to Reminding ) bahwa
pendidikan itu sangat penting.
Target Audience :
- · Pria dan Wanita
- · Usia 17 tahun ke atas ( Orangtua )
- · Warga Indonesia
- · Kelas B dan C
Key Message : Ayo sekolah supaya
pintar!
Strategi Iklan : Memakail Brand Image.
Kementrian Pendidikan adalah suatu lembaga yang mendukung untuk pendidikan yang lebih baik untuk warga di
Indonesia.
Daya Tarik Pesan : Slice of Life ( Potongan Kehidupan ) . Dengan
menggunakan potongan kehidupan, yang dimana warga Indonesia masih banyak yang
kurang menganggap pendidikan itu penting. Sehingga hal tersebut menyebakan,
masih banyak warga Indonesia yang kurang akan pengetahuan dan pengalamannya
akan sesuatu.
Media : Radio.
Tagline : “Makanya
sekolah, supaya pintar! Ayo sekolah!”
What To Say :
Orangtua bodoh
How To Say :
Tentang orangtua yang bodoh menanggapi susu
formula
Pesan
: Supaya pintar, harus sekolah.
Script Iklan :
SFX : (*tangis bayi*)
FVO : Pahh, duh sebel deh..
MVO : Kenapa?
FVO : Itu loh kemarin mama beli susu formula di
warung belakang.
MVO : He’eh
FVO : Harganya mahal. Terus kena tipu lagi.
MVO : Loh kok bisa?
FVO : Iya pah, katanya susunya bisa 2 – 3
tahun. Eh belum sampai sebulan, udah abis masa pah.
MVO : Waduh, kalau begitu mamah gausah beli di warung itu
lagi, beli di tempat lain aja mah.
Daripada dibohongi kayak gitu kan.
Narator : “Makanya sekolah, supaya pintar! Ayo
sekolah!”
Pemeran :
SFX : Suara
tangis bayi
FVO :
Mayrisa ( Ica )
MVO : Rama Aditya
Komentar
Posting Komentar